Latief Hendraningrat
Pria yang memiliki nama lengkap Raden Mas Abdul Latief Hendraningrat ini lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911. Ia dikenal sebagai seorang prajurit Pembela Tanah Air (Peta). Latief pun aktif melawan penjajahan yang dilakukan oleh Jepang.
Awalnya Latief merupakan anggota dari Peta (Pembela Tanah Air) hingga akhirnya ia menjadi komandan kompi dan berpangkat sudanco. Pangkat tersebut berada di bawah pangkat tertinggi pribumi yakni daidanco atau komandan batalion. Latief sendiri menjadi anggota Peta yang bertanggung jawab atas peristiwa Rengasdengklok.
Berkatnya, Soekarno dan Hatta bisa aman dalam perjalanan ke Rengasdengklok dan terhindar dari pantauan Jepang. Selain itu, menjelang pelaksanaan proklamasi kemerdekaan, Latief mendapat tugas khusus dari Soekarno untuk mengamankan lingkungan sekitar rumah Soekarno.
Tugas Latief tersebut termasuk berat karena harus bertanggung jawab atas keamanan lokasi dan kelancaran pelaksanaan proklamasi. Menjelang pukul 10.00, Latief mengawal Soekarno dan Hatta ke lokasi pembacaan proklamasi.
Usai pembacaan teks proklamasi, ia mengibarkan Sang Saka Merah Putih bersama S Suhud dan SK Trimurti. Hal unik yang terjadi pada saat pengibaran bendera adalah Latief menggunakan seragam tentara Jepang karena beliau merupakan prajurit Peta.
Suhud Sastro atau S Suhud ini adalah anggota dari Barisan Pelopor yang menjadi pengawal rumah Soekarno. Bertepatan pada 17 Agustus 1945, Barisan Pelopor ini memiliki tugas untuk menyiapkan tiang bendera. Saat itu, Suhud dan Barisan Pelopor telah membuat tiang bendera dari bambu.
Pada saat proklamasi, Suhud bertanggung jawab membantu Latief Hendraningrat dalam mengibarkan Sang Saka Merah Putih. Tugas spesifik dari Suhud adalah mengambil Sang Saka Merah Putih dari baki kemudian mengikatkannya ke tali pada tiang bambu.
Setelah itu, Latief menggerek Sang Saka Merah Putih sampai ke atas tiang. Seraya mengerek bendera, semua tokoh dan peserta yang hadir menyanyikan lagu "Indonesia Raya".
Abdul Latief Hendraningrat
Dilihat dari namanya yang berbau “keningratan” pasti orang yang mendengar namanya langsung berpikir pastilah orang Jawa. Tapi tidak dengan Latief, ia lahir di Jakarta pada 15 Februari 1911.
Nama belakangnya yang ada unsur ningrat-ningratnya gitu karena ayahnya, merupakan demang (kalau sekarang mungkin kayak Pak Camat gitu) yang berada di daerah Jatinegara, Jakarta Timur.
Semangatnya memperjuangkan kemerdekaan untuk Indonesia nggak main-main, lho! Latief terdaftar di pelatihan ketentaraan bentukan Dai Nippon, Sinen Kunrenshoo (Pusat Latihan Pemuda) di tahun 1942 dan bergabung di PETA (Pembela Tanah Air).
Di PETA, Latief menempati posisi komandan kompi atau setingkat di bawah komandan batalyon yang merupakan posisi tertinggi di posisi itu.
Baca Juga: Indonesia Tidak Dijajah 350 Tahun oleh Belanda? Lalu, Berapa Lama?
Sebelum proklamasi tanggal 17 Agustus 1945, Latief turut berperan untuk mendesak Sukarno-Hatta kala itu untuk segera memproklamasikan kemerdekaan. Saat proklamator ‘diculik’ ke Rengasdengklok, Latief bertugas mengamankan lokasi diadakannya proklamasi.
Dikutip dari kompas.com, sesaat setelah proklamasi dikumandangkan, Latief disodorkan baki yang berisi bendera yang telah dijahit oleh Fatmawati, istri Sukarno.
Suhud Sastro Kusumo
Suhud ini sahabat dekat dari Latief, sayangnya, nggak banyak literatur yang mengisahkan tentang kehidupannya. Suhud lahir tahun 1920. Beliau menjadi anggota Barisan Pelopor yang didirikan Jepang. Beliau wafat pada tahun 1986 di usianya yang ke 66 tahun. Di buku sejarah, nama Suhud selalu bersanding dengan Latief sebagai pengibar bendera.
Padahal, sebelum memulai tugas mulianya pada 17 Agustus 1945 sebagai pengibar bendera, Suhud memiliki peran yang cukup penting pula. Menjelang hari proklamasi, tepatnya di tanggal 14 Agustus 1945, Suhud dan beberapa anggota Barisan Pelopor kala itu, ditugaskan untuk menjaga keluarga Soekarno.
Namun, di tanggal 16 Agustus, Suhud kecolongan dengan diculiknya Soekarno oleh golongan pemuda (Sukarni dan Chaerul Saleh). Inilah awal mula terjadinya peristiwa Rengasdengklok.
Kalau kamu sempat baca artikel tentang Sayuti Melik di blog ini, harusnya nggak asing dengan SK Trimurti, lho! Yaps, dia adalah istri dari juru ketik proklamasi, Sayuti Melik. Ternyata, Trimurti secara tidak langsung menjadi pengibar bendera lho. Sebelumnya tuh emang yang ditunjuk untuk melakukan pengerekan bendera.
Namun, setelah Sukarno membacakan teks proklamasi dan berdoa setelahnya, beliau mengusulkan bahwa pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit saja. Akhirnya Latief dan Suhud-lah yang mengibarkan bendera merah putih.
Makanya, kalau ada paskibra di sekolah kamu tuh, kebanyakan ada 2 orang cowok dan 1 orang cewek di tengah. Petugas yang cowok itu tugasnya mengerek tali bendera dan membentangkan bendera dan petugas ceweknya itu bertugasnya membawa bendera dan memegang tali bendera.
Nah, itu tadi 3 tokoh pengibar bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan Republik Indonesia di tahun 1945. Nggak salah kok kalau kamu bermimpi menjadi anggota paskibra di istana kepresidenan saat upacara kemerdekaan Republik Indonesia. Hanya saja jangan lupa dengan kegiatan utama kamu, yakni di sekolah.
Sekarang udah ngga ada alasan malas belajar lagi karena sudah ada aplikasi Ruangguru. Kamu bisa nonton video belajar seru mengenai sejarah Indonesia di ruangbelajar. Penjelasan dari Master Teacher dengan animasi-animasi keren bakalan lebih seru lho dan pastinya bikin kamu makin paham. Daftar sekarang ya!
Pengibaran bendera merah putih dilakukan pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia pada 17 Agustus 1945. Apakah detikers tahu siapa orang-orang yang pertama kali mengibarkan Sang Saka pada saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia saat itu?
Tak seperti sekarang di mana pengibaran dilakukan oleh Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka), saat itu hanya ada tiga orang yang memboyong bendera dan mengibarkannya, yakni Latief Hendraningrat, Suhud Sastro Kusumo, dan Surastri Karma (SK) Trimurti.
Mengutip buku Explore Sejarah Indonesia Jilid 2 untuk SMA/MA Kelas XI oleh Abdurakhman dkk (2018), berikut profil dari ketiga tokoh pengibar Sang Saka Merah Putih saat Proklamasi Kemerdekaan Indonesia tahun 1945:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Siapa saja tokoh pengibar bendera merah putih saat pertama kali dikibarkan pada tanggal 17 Agustus tahun 1945? Simak penjelasannya dalam artikel berikut, yuk!
Selamat Hari Kemerdekaan yang ke-79 Indonesia! Apakah kamu pernah menjadi salah satu petugas upacara di tanggal 17 Agustus? Bagian apa? Pemimpin upacara? Atau lebih keren lagi pengibar bendera?
Wah, kalau kamu bertugas sebagai pengibar bendera atau bahasa kerennya paskibra (pasukan pengibar bendera), berarti sudah melaksanakan dengan baik peran sebagai generasi penerus pengibar bendera saat hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia.
Nah, alangkah baiknya kamu juga mengenal tokoh pengibar bendera merah putih pertama kali saat proklamasi kemerdekaan tahun 1945. Siapa saja mereka?
Anggota pengibar bendera, dulunya pas awal kemerdekaan itu hanya ada 3. Orang pertama bertugas sebagai pembawa bendera, orang kedua bertugas sebagai pengerek tali di tiang bendera, dan orang ketiga itu bertugas sebagai pembentang bendara.
Sekarang, ayo kita kenalan dengan ketiga orang tersebut yang berjasa mengibarkan bendera merah putih saat proklamasi kemerdekaan.
Baca Juga: Mengenal Tokoh-Tokoh Nasional dalam Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
Surastri Karma (SK) Trimurti
Surastri Karma Trimurti atau biasa disingkat SK Trimurti merupakan salah satu sosok perempuan pengukir sejarah. Ia merupakan sosok yang menentang budaya feodalistik yang membiasakan bahwa perlakuan diskriminatif terhadap perempuan itu hal yang biasa.
Perempuan ini memiliki tekad yang kuat untuk menuntut ilmu dan menjadi seseorang yang memiliki tingkat kecerdasan tinggi. Sehingga, ia tak bisa disepelekan dan dibuat semena-mena hanya karena ia seorang perempuan.
Beruntungnya, Surastri berasal dari kalangan berada sehingga ia dimasukkan oleh sang ayah ke Tweede Inlandsche School. Kemudian ia melanjutkan pendidikannya ke Meisjes Normaal School atau Sekolah Guru Putri. Berkat pendidikannya dan kecerdasannya, Surastri menjadi guru di sekolah tersebut.
Beberapa kali Surastri dipindahkan tugas mengajarnya ke beberapa tempat. Di sela-sela waktunya mengajar, Surastri pun aktif dalam organisasi dan memiliki rasa penasaran yang tinggi tentang dunia politik. Ia sangat kritis menanggapi suasana politik yang ada pada masa itu.
Selain pernah menjadi guru, Surastri dikenal sebagai jurnalis yang tulisannya kritis dan antikolonial. Dalam menuliskan artikel tentang kolonial, Surastri menggunakan nama samaran untuk menghindari penangkapan.
Tak hanya memuat tulisan di media massa, Surastri pun membuat dua buku berjudul A.B.C Perdjuangan Buruh dan Hubungan Pergerakan Buruh Indonesia dengan Pergerakan Kemerdekaan Nasional.
Adapun artikelnya yang banyak disorot berjudul Kawin untuk Meningkatkan Perjuangan!. Judul tersebut sesuai dengan apa yang ia jalani karena Surastri menikah dengan pria pejuang yakni Sayuti Melik atau sosok yang terkenal sebagai pengetik teks proklamasi.
KOMPAS.com - Perang Aceh adalah konflik sengit antara Belanda dan Kesultanan Aceh pada abad ke-19.
Perang ini dimulai pada 26 Maret 1873, saat Belanda mengumumkan perang kepada Sultan Aceh, dan berlangsung hingga hampir tiga dekade.
Perang Aceh dikenal sebagai salah satu konflik kolonial terpanjang dalam sejarah dunia, ditandai dengan ketegangan dan pertempuran berdarah yang mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak.
Konflik ini memunculkan pahlawan-pahlawan Aceh yang berjuang gigih untuk melawan penjajahan Belanda. Siapa saja tokoh dalam Perang Aceh?
Baca juga: Tokoh-tokoh Belanda yang Memimpin Perang Aceh
Teuku Umar lahir pada 1854 di Meulaboh, Aceh. Ia merupakan tokoh yang mendapat penghargaan dan gelar pahlawan nasional Indonesia karena perannya dalam Perang Aceh.
Bersama istrinya, Cut Nyak Dhien, Teuku Umar menggunakan strategi perang gerilya yang sangat efektif dalam melawan pasukan kolonial Belanda.
Mereka memimpin pasukan Aceh dalam serangkaian serangan gerilya yang mengganggu upaya pendudukan Belanda.
Selain itu, Teuku Umar juga menciptakan siasat dengan berpura-pura menjadi sekutu Belanda untuk mengumpulkan senjata bagi masyarakat pribumi.
Meskipun gugur dalam pertempuran pada 1899, Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien tetap dikenang sebagai pahlawan-pahlawan yang gigih dan berperan penting dalam perjuangan Aceh untuk mencapai kemerdekaan dan otonomi.
Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Aceh
Sultan Iskandar Muda telah mengukir nama besar dalam sejarah Kesultanan Aceh pada abad ke-17.
Lahir pada 1583, ia memimpin Aceh Darussalam dengan penuh dedikasi dan kepemimpinan yang tangguh.
Selama masa pemerintahannya, Sultan Iskandar Muda berhasil memperluas wilayah kekuasaan Aceh hingga mencakup wilayah-wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang berbakat dan berwibawa, mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan seni, serta membangun Masjid Baiturrahman, yang hingga kini menjadi salah satu lambang kebesaran Aceh.
Namun, masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda juga ditandai dengan perang dan konflik dengan penjajah asing, seperti Portugis dan Belanda yang berusaha menguasai wilayah perdagangan rempah-rempah.
Salah satu pencapaian besar Sultan Iskandar Muda adalah kemampuannya memimpin pasukan laut sehingga Aceh memegang kendali wilayah-wilayah maritim yang strategis.
Quote:jangan lupa bantu rate ya gan
Kartu remi pastinya tidaklah asing lagi di mata agan-agan semua apalagi yang tiep malem main kartu sambil begadang
tapi apakah agan-angan semua tau tentang rahasia yang tersimpan di kartu remi?
Dalam kartu remi, kita sama2 ketahui ada 4 simbol yang berbeda yaitu Sekop, Keriting (clover), Hati (heart), dan wajik. tapi, agan2 tau gak tokoh yang menjadi simbol dalam kartu tersebut ?
langsung saja cekibroooooooooooooooootttt!!!
: Sebenarnya, kartu yang kita pakai sekarang ini adalah kartu remi INGGRIS. Karena itu, kita menyebut nama-nama dalam kartu kita seperi JACK (J), QUEEN (Q), KING (K), dan ACE (A). Di tiap satu set kartu remi, tada sekitar 52 kartu yang terdiri dari 13 kartu waru (Spades), 13 kartu keriting (Clubs), 13 kartu hati (Hearts), dan 13 kartu wajik (Diamond), itu belum ditambah beberaapa kartu joker di dalamnya.
Selain jenis kartu INGGRIS, masih ada lagi jenis-jenis kartu remi lainnya dari negara lain, seperti PERSIA, EROPA, CINA, MESIR, dll. Perbedaan kartu-kartu tersebut ada banyak, mulai dari jumlah kartu tiap set-nya, bentuknya, siimbolnya, gambar-gambarnya, dll.
Jika ditanya kapan kar
tu remi pertama kali dibuat??Jawabannya, pasti setelah kertas dibuat.
Kertas dibuat pertama kali oleh bangsa CINA, untuk lebih menguatkan fakta tersebut. Saat kartu pertama kali dibuat, fungsinya bukan untuk dibuat bermain sulap, poker, dll, tapi kepada upacara seremonial, meramal, meditasi, dll.
Daud ( داÙد DÄwÅ«d) ialah nabi sekaligus raja Bani Israil. Semenjak masih muda telah menyertai tentera Bani Israil di bawah pimpinan Thalut melawan pasukan bangsa Palestin yang dipimpin Jalut (Goliath). Daudlah yang berhasil membunuh Jalut, sehingga dipuji sebagai pahlawan perang. Setelah Raja Thalut meninggal, Daud menggantikannya sebagai raja. Allah mengangkat Daud sebagai nabi dan rasul-Nya. Kepadanyalah diturunkan kitab Zabur. Ia memiliki sejumlah mukjizat, kecerdasan akal, mengerti bahasa burung, dan melembutkan besi hanya dengan menggunakan tangan kosong dan Daud juga memiliki suara yang paling merdu dari semua suara umat manusia, sama seperti Yusuf yang diberikan wajah yang paling tampan.
Daud yang mulai pembangunan Bait Suci yaitu Baitul Muqaddis yang telah diselesaikan oleh anaknya Sulaiman, yang kemudian sekarang menjadi tempat Masjid Al-Aqsa. Daud meninggal dalam usia 100 tahun dan dikebumikan di Baitul Muqaddis.
Alexander (yang) Agung, juga dieja: Aleksander (yang) Agung, (bahasa Yunani: ÎÎÎ³Î±Ï á¼Î»ÎξανδÏÎ¿Ï ("Megas Alexandros"), bahasa Inggris: Alexander the Great) adalah seorang penakluk asal Makedonia. Ia diakui sebagai salah seorang pemimpin militer paling jenius sepanjang zaman. Ia juga menjadi inspirasi bagi penakluk-penakluk seperti Hannibal, Pompey dan Caesar dari Romawi, dan Napoleon. Dalam masa pemerintahannya yang singkat, Alexander mampu menjadikan Makedonia sebagai salah satu kekaisaran terbesar di dunia.
Karel yang Agung atau Karel Agung (Perancis: Charlemagne; bahasa Latin: Carolus Magnus atau Karolus Magnus; bahasa Jerman: Karl der GroÃe; bahasa Inggris: Charles the Great, bahasa Italia: Carlo Magno) (742 atau 747 â" 28 Januari 814), adalah raja kaum Frank dari 768 sampai 814 dan kaum Lombard dari 774 sampai 814. Ia dinobatkan sebagai Imperator Augustus di Roma pada hari natal tahun 800 oleh Paus Leo III, dan karenanya dianggap merupakan pendiri Kekaisaran Romawi Suci (dengan gelar Karel I). Melalui penaklukan dan pertahanan, ia mengukuhkan dan mengembangkan kekuasaannya hingga meliputi sebagian besar Eropa Barat. Ia sering dianggap merupakan bapak pendiri Perancis dan Jerman, bahkan kadang sebagai Bapak pendiri Eropa. Ia adalah kaisar pertama di Barat sejak runtuhnya Kekaisaran Romawi.
Gaius Julius Caesar (Latin: C·IVLIVS·C·F·C·N·CAESAR¹) (13 Juli 100 SMâ"15 Maret 44 SM) adalah seorang pemimpin militer dan politikus Romawi yang kekuasaannya terhadap Gallia Comata memperluas dunia Romawi hingga Oceanus Atlanticus, melancarkan serangan Romawi pertama ke Britania, dan memperkenalkan pengaruh Romawi terhadap Gaul (Perancis kini), sebuah pencapaian yang akibat langsungnya masih terlihat hingga kini.
Julius Caesar bertarung dan memenangkan sebuah perang saudara yang menjadikannya penguasa terhebat dunia Romawi, dan memulai reformasi besar-besaran terhadap masyarakat dan pemerintah Romawi. Dia menjadi diktator seumur hidup, dan memusatkan pemerintahan yang makin melemah dalam republik tersebut.
Caesar meninggal dunia pada 15 Maret 44 SM akibat ditusuk hingga mati oleh Marcus Junius Brutus dan beberapa senator Romawi. Aksi pembunuhan terhadapnya pada hari Idi Maret tersebut menjadi pemicu perang saudara kedua yang menjadi akhir Republik Romawi dan awal Kekaisaran Romawi di bawah kekuasaan cucu lelaki dan putra angkatnya, Kaisar Augustus.
Kampanye militer Julius Caesar diketahui secara mendetil melalui tulisannya sendiri Kumpulan Komentar (Commentarii), dan banyak dari kisah hidupnya yang direkam sejarawan seperti Gaius Suetonius Tranquillus, Mestrius Plutarch, dan Lucius Cassius Dio.
: 4 jenis kartu (sekop, wajik, keriting, hati) = 4 musim dalam 1 tahun.
52 kartu = 52 minggu dalam 1 tahun.
karena banyak agan-agan yang nanya makanya ane update lagi trit ane
Queen keriting : Argine
Jack sekop : Holger Danske (ksatria Charlemagne)
Jack hati : La Hire (pendukung Joan of Arc)
Jack keriting : Lancelot
Mungkin selama ini kita tidak pernah peduli, tapi kartu yang kita kenal adalah jenis kartu dari Inggris. Seperti JACK (J) QUEEN (Q) KING (K) dan ACE (A). Jenis kartu dari Inggris ini dalam satu setnya berjumlah 52 lembar, ditambah dengan JOKER (jadinya 53). Apakah anda berpikir ,"Memang di mana rahasianya?" , mari saya tunjukkan..
Ada beberapa fenomena tentang kartu yang sering kita mainkan :
* Jumlahnya 52, kenapa 52 ? Jumlah seminggu dalam setahun adalah 52 dan setiap kartu mewakili 1 minggu.
* Jumlah kartu 52, terus 5+2=7. 7 adalah jumlah hari dalam seminggu (kebetulan?)
* Setiap jenis kartu mewakili 1 musim di Inggris. Tidak percaya ?
Spade (â ) mewakili musim dingin
Heart (â¥) mewakili musim gugur
Diamond (â¦) mewakili musim semi
Club (â£) mewakili musim panas
* Dalam satu jenis terdapat 13 kartu (Ace, 2, 3, 4, 5, 6, 7, 8, 9, 10, Jack, Queen, King). 13 adalah jumlah minggu dalam satu musim.
* Nah, tadi di satu jenis terdapat 13 kartu, terus 1+3=4. 4 melambangkan jumlah musim di Inggris (kembali ke klue awal), atau bisa juga 4 arah mata angin.
* Warna merah sama Item, melambangkan Siang dan Malam.
* Kalau angka kartu dalam satu jenis kalian jumlahin semua (As = 1, Jack=11, Queen=12 dan King=13),maka jumlah totalnya adalah 364! Sama dengan jumlah hari dalam satu tahun, ditambah 1 Joker, menjadi 365 hari (kebetulankah?).
* Kalau jumlah huruf dari nama-nama kartu yang ada satu deck anda hitung, baik dalam bahasa Inggris, Belanda,Jerman ataupun Perancis, maka jumlahnya adalah 52! Sama seperti jumlah minggu dalam 1 tahun !!
Ace,two,three,four,five,six,seven,eight,nine,ten,Jack,Queen,King.
Aas,twee,drie,vier,vijf,zes,seven,acht,negen,tien, Boer,Vrouw,Heer.
As,zwei,drei,fünf,sechs,sieben,acht,neun,zehn,Bube ,Dame,König.
As,deux,trois,quatre,cing,six,sept,huit,neuf,dix,Valet,Reine,Roi.
(waw, semua jumlahnya 52!)
Sekarang kita bahas misteri dari kartu Jack, Queen, dan King.
Dari setiap jenis juga melambangkan 4 pilar yang utama di zaman Middle Ages.
Diamond - Kelas Pedagang
Selain itu ada lagi misteri-misteri tentang kartu yang belum bisa dijawab sampai sekarang, misalnya :
* King Hati satu-satunya King yang tidak mempunyai kumis.
* King Hati juga mengarahkan pedangnya ke arah kepalanya sendiri, oleh karena itu King Hati selalu disebut "The Suicide King".
* King Diamond cuma keliatan satu sisi muka, dimana king-king lainnya tidak seperti itu.
* Queen Spade melihat ke arah kanan, dimana Queen-Queen lainnya melihat ke arah kiri.
* Queen Spade satu-satunya Queen yang memegang tongkat dan bunga, dimana Queen-Queen lainnya hanya memegang bunga saja.
1. Pada Perang Dunia II, kartu remi dikirim kepada tentara Amerika yang ditawan di kamp-kamp Jerman. Pihak militer Amerika bekerja sama dengan perusahaan produsen kartu membuat edisi spesial. kartu-kartu ini dirancang sedemikian rupa, sehingga bila dicelupkan dalam air menghasilkan lapisan khusus yang merupakan bagian-bagian peta, cara agar para tawanan tersebut bisa kabur.
2. Saat Perang Vietnam di tahun 1960-an, As sekop disebar di hutan-hutan Vietnam, atau ada juga tentara yang menyelipkan di helm mereka. Tujuannya untuk membuat takut tentara Viet Cong. Mengapa? Karena As Sekop adalah simbol kematian, dan tentara Viet Cong masih percaya akan takhayul ini.
Diyakini sebelum kartu joker ramai di gunakan di kartu poker yang sekarang, kartu Joker ini telah ada di dalam permainan kuno bernama "EUCHRE". Sebuah permainan yang amat di gemari di pertengahan abad 19.
Terdapat dua versi yang menjelaskan kenapa kartu joker umumnya berpenampilan layak seorang badut?
: Versi pertamanya "Joker sebagi The Fool" di tahun 1400
Zaman dulu, kalau ada orang cacat, misalnya seperti âsi Bongkok dari Notredamâ ,maka si cacat itu dihina, dicemoohin, dikucilin, dileher si cacat digantungin klenengan (lonceng) kayak sapi, sehingga orang bisa tau kalau mereka sedang mendekat. Si cacat dinamain âthe Foolâ, alias âsi Begoâ.
Para Pastor di zaman itu kemudian mikir gimana caranya supaya si cacat yang terbuang ini bisa diterima kembali di masyarakat. Timbul ide untuk ngedandanin si cacat dengan baju, topi dan sepatu yang lucu. Supaya tidak dianggap berpenampilan seperti sapi,maka lonceng-lonceng kecil yang dipakaikan dijahit dengan manis di topi, baju dan/atau sepatu mereka.
Dengan demikian si cacat tetap adalah âsi Begoâakan tetapi penampilan barunya ini membuat anak-anak merasa si Bego itu lucu.
Terus karena begonya, maka si Bego pada umumnya tidak dianggap berbahaya dan karenanya dia boleh nyelonong sana-sini dan nyeletak-nyeletuk seenak udelnya.
Nah, karena itu, kartu JOKER juga boleh dipakai sebagai pengganti sembarang kartu dan menjadi kartu yang unik. Dalam permainan Tarot, Makna kartu joker lebih identik dengan versi yang satu ini. Selain di sebut kartu truf tertinggi juga di karenakan pemaian yang mendapatkan kartu ini tidaklah pasti menang
Versi yang lebih baru adalah Joker sebagai Hofnar
NAR adalah penghibur (entertainer),HOF adalah kata lain untuk lingkungan kerajaan. Jadi, HOFNAR adalah entertainer yang kerja dalam lingkungan kerajaan. dengan kata lain adalah badut kerajaan.
Percitraan diri dalam versi ini pun berbeda jauh dari versi Joker sebagai The Fool. Hofnar lebih di gambarkan sebagai orang yang cerdas layaknya artis yang memiliki banyak cara & trik untuk menghibur tamu-tamu istana. Biasanya si HOFNAR itu berbakat macam-macam,bisa main musik, bisa jugling, bisa akrobat,pandai bercerita,lucu, & kadang-kadang dalam atraksinya juga menggunakan binatang,seperti monyet,anjing,ular,burung, dll.
Seorang HOFNAR melalui atraksinya membuat dirinya selalu di terima di manapun dalam lingkungan kerjaan. Selain itu juga di izinkan bebas mondar-mandir dmana-mana dan di lingkungan kerajaan untuk mencari inspirasi. maka kartu JOKER bisa dipakai sebagai kartu pengganti segala macem kartu.
Dizaman sekarang Joker lebih mengambarkan sebagai Orang yang bisa di andalkan dalam menangani persoalan. Untuk kawula muda, mungkin Joker lebih menjurus ke julukan buat mengambarkan seorang yang nyambung di segala topik pembicaraan baik dari politik , ekonomi , baik itu terlibat ke dalam percakapan pria maupun wanita.. bla.. bla.. bla.. nyambung terus deh.. hehe
: makasih gan udah baca trit ane, jangan lupa meninggalkan jejak ya dengan cara komen
Sumber :http://www.kaskus.co.id/thread/50df3534631243001200001a
KOMPAS.com - Perang Aceh adalah konflik sengit antara Belanda dan Kesultanan Aceh pada abad ke-19.
Perang ini dimulai pada 26 Maret 1873, saat Belanda mengumumkan perang kepada Sultan Aceh, dan berlangsung hingga hampir tiga dekade.
Perang Aceh dikenal sebagai salah satu konflik kolonial terpanjang dalam sejarah dunia, ditandai dengan ketegangan dan pertempuran berdarah yang mengakibatkan korban jiwa di kedua belah pihak.
Konflik ini memunculkan pahlawan-pahlawan Aceh yang berjuang gigih untuk melawan penjajahan Belanda. Siapa saja tokoh dalam Perang Aceh?
Baca juga: Tokoh-tokoh Belanda yang Memimpin Perang Aceh
Teuku Umar lahir pada 1854 di Meulaboh, Aceh. Ia merupakan tokoh yang mendapat penghargaan dan gelar pahlawan nasional Indonesia karena perannya dalam Perang Aceh.
Bersama istrinya, Cut Nyak Dhien, Teuku Umar menggunakan strategi perang gerilya yang sangat efektif dalam melawan pasukan kolonial Belanda.
Mereka memimpin pasukan Aceh dalam serangkaian serangan gerilya yang mengganggu upaya pendudukan Belanda.
Selain itu, Teuku Umar juga menciptakan siasat dengan berpura-pura menjadi sekutu Belanda untuk mengumpulkan senjata bagi masyarakat pribumi.
Meskipun gugur dalam pertempuran pada 1899, Teuku Umar dan Cut Nyak Dhien tetap dikenang sebagai pahlawan-pahlawan yang gigih dan berperan penting dalam perjuangan Aceh untuk mencapai kemerdekaan dan otonomi.
Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Aceh
Sultan Iskandar Muda telah mengukir nama besar dalam sejarah Kesultanan Aceh pada abad ke-17.
Lahir pada 1583, ia memimpin Aceh Darussalam dengan penuh dedikasi dan kepemimpinan yang tangguh.
Selama masa pemerintahannya, Sultan Iskandar Muda berhasil memperluas wilayah kekuasaan Aceh hingga mencakup wilayah-wilayah yang sekarang menjadi bagian dari Indonesia, Malaysia, dan Thailand.
Ia juga dikenal sebagai pemimpin yang berbakat dan berwibawa, mendukung perkembangan ilmu pengetahuan dan seni, serta membangun Masjid Baiturrahman, yang hingga kini menjadi salah satu lambang kebesaran Aceh.
Namun, masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda juga ditandai dengan perang dan konflik dengan penjajah asing, seperti Portugis dan Belanda yang berusaha menguasai wilayah perdagangan rempah-rempah.
Salah satu pencapaian besar Sultan Iskandar Muda adalah kemampuannya memimpin pasukan laut sehingga Aceh memegang kendali wilayah-wilayah maritim yang strategis.
Meskipun wafat pada 1636, Sultan Iskandar Muda tetap hidup dalam ingatan sebagai pemimpin besar dan pahlawan nasional yang mempertahankan kedaulatan dan kekuatan Kesultanan Aceh pada masa kejayaannya.
Makamnya di kompleks Kandang Mas di Banda Aceh menjadi tempat bersejarah yang masih dihormati hingga saat ini.
Salah satu tokoh utama dalam Perang Aceh lainnya adalah Cut Nyak Dien, seorang pahlawan nasional kelahiran 1848 di Lampadang, Aceh Besar.
Cut Nyak Dien merupakan sosok yang berani memimpin perlawanan melawan penjajah Belanda dari Tandah Rencong bersama suaminya, Teuku Umar, dan pasukannya.
Setelah kepergian suaminya, Cut Nyak Dien tidak berhenti berjuang untuk mempertahankan wilayahnya dan mengusir Belanda dengan menerapkan strategi perang gerilya.
Tindakan serta semangat juangnya menjadikannya simbol perlawanan yang kuat dan inspiratif bagi rakyat Aceh dalam menentang penjajahan, serta membuktikan bahwa perempuan juga memiliki peran besar dalam sejarah perjuangan kemerdekaan.
Baca juga: Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Laksamana Malahayati memiliki nama asli Keumalahayati yang lahir di Aceh Besar pada 1550.
Ia mencatatkan prestasi yang sangat mengagumkan sebagai laksamana wanita pertama di dunia.
Pada 11 September 1599, Laksamana Malahayati terlibat dalam pertempuran penting melawan pasukan Belanda yang saat itu dipimpin oleh Cornelis de Houtman.
Dengan dukungan dari 2.000 pasukan Inong Balee, Laksamana Malahayati berhasil memimpin serangan hingga menewaskan Cornelis de Houtman.
Prestasi luar biasa Laksamana Malahayati sebagai laksamana wanita dan pemimpin militer memberikan inspirasi dan kebanggaan bagi masyarakat Aceh. Ia menjadi bukti sejarah kehebatan perempuan dalam perjuangan kemerdekaan.
Cut Nyak Meutia lahir pada 15 Februari 1870 di Keureutoe, Aceh Utara.
Ia dikenal karena perjuangannya yang gigih dalam melawan pemerintah Belanda beserta pasukan Inong Balee, sebutan bagi janda-janda pejuang Aceh yang tetap mempertahankan perlawanan.
Namun, perjuangannya yang berani berakhir pada 24 Oktober 1910, ketika ia gugur dalam pertempuran melawan pasukan Belanda di wilayah Alue Kurieng, Aceh Utara.
Meskipun perjalanan hidupnya singkat, Cut Nyak Meutia mempertahankan semangat perlawanan Aceh dan menunjukkan keteguhan hati yang kuat dalam menghadapi penjajahan.
Ia menjadi pahlawan dan dihormati sebagai salah satu simbol keberanian dan perjuangan perempuan Aceh.
Makamnya terletak di Kawasan Hutan Lindung Gunung Lipeh, Aceh Utara, menjadi tempat yang selalu dihormati oleh masyarakat dan menjadi saksi bisu dari keberanian serta pengorbanan Cut Nyak Meutia dalam mempertahankan tanah airnya.
Baca juga: Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Sultan Alauddin Mahmud Syah atau disebut juga Sultan Alauddin Mahmud Syah II adalah sultan ke-34 Kesultanan Aceh.
Ia memerintah pada 1870-1874 dan merupakan sultan terakhir yang memerintah Aceh sebelum invasi kolonial.
Ia memegang kekuasaan selama periode ketiga Perang Aceh yang berlangsung dari 1881 hingga 1896.
Selama masa pemerintahannya, Aceh menghadapi invasi dan agresi militer dari Belanda.
Sultan Mahmud Syah memimpin perjuangan Aceh untuk melawan pasukan Belanda.
Ia memainkan peran penting dalam mengorganisasi pasukan dan memimpin perlawanan terhadap penjajah.
Konflik ini ditandai dengan pertempuran sengit dan taktik gerilya yang digunakan oleh pasukan Aceh.
Meskipun Perang Aceh berakhir dengan Perjanjian Boven-Digoel pada 1896 yang mengakui kedaulatan Sultan Aceh dengan pembatasan, perjuangan untuk kemerdekaan dan otonomi Aceh tetap berlanjut hingga awal abad ke-20.