Pasukan Slot Indonesia 2024 Terbaru Hari Ini Indonesia Inggris

Pasukan Slot Indonesia 2024 Terbaru Hari Ini Indonesia Inggris

Awal Perjumpaan Gurkha dengan Inggris

Mereka pertama kali bertemu dengan Inggris pada 1814. Ketika itu, British East India Company, tengah berperang melawan Nepal dalam Perang Anglo-Nepal 1814 hingga 1816.

Deklarasi perang Inggris terhadap Nepal dipicu serangan Gurkha selama bertahun-tahun ke India Utara.

Namun, perang ini disebut sebagai perang yang aneh lantaran kedua pihak berperilaku terhormat, mengendalikan penjarahan, dan menghormati non-kombatan.

Tindakan itu memberi kesan tersendiri bagi Inggris. Mereka bahkan berpikir untuk merekrutnya.

Pada 1816, kedua negara meneken Perjanjian Sagauli. Mereka menilai lebih baik berteman daripada saling bermusuhan. Kesepakatan itu sekaligus memungkinkan Inggris merekrut tentara Gurkha Nepal.

Selain itu, kekalahan Nepal juga mengharuskan penguasa menyerahkan sekitar setengah wilayah dan memungkinkan kehadiran politik Inggris di Kathmandu.

Inggris lalu mulai merekrut Gurkha untuk bekerja di Angkatan Bersenjata Perusahaan India Timur.

Hari-hari setelahnya, Gurkha bertempur atas nama East India Company dalam sejumlah konflik. Beberapa di antaranya Perang Pindari dari 1817-1818, dan Perang Sikh dari 1845-1849.

Pertempuran Inggris yang melibatkan tentara Gurkha, lanjut baca di halaman berikutnya...

Gurkha Mulai Dilibatkan dalam Pertempuran Besar

Gurkha juga terlibat perang Pemberontakan tentara India pada 1857 melawan Inggris. Gurkha, yang terdiri dari batalion Nasiri, Sirmoor, dan Kumaon, masih setia ke Britania Raya. Pasukan ini bahkan turut meredam pemberontakan.

Atas tindakan itu, Ratu Victoria memberi penghargaan dan mengganti seragam mereka.

Di bawah Kerajaan Inggris banyak pasukan Gurkha yang dikirim bertempur dalam Perang Dunia I dan Perang Dunia II.

Setelah kemerdekaan India pada 1947, empat resimen Gurkha dari tentara India Britania dipindah ke Angkatan Darat Inggris. Lalu enam resimen bergabung dengan Angkatan Darat India.

Di abad 21 ini, ribuan tentara Gurkha bertugas di Angkatan Darat Inggris, dan puluhan ribu bertugas di Angkatan Darat India.

Saking terkesannya pejabat Inggris terhadap Gurkha, sampai-sampai ada yang memberi label mereka sebagai Ras Bela Diri. Istilah ini menggambarkan orang-orang yang dianggap secara alami suka berperang dan agresif dalam pertempuran.

Eks Kepala Staf Angkatan Darat India, Field Marshal Sam, juga menggambarkan Gurkha tak takut mati.

"Jika seseorang mengatakan dia tak takut mati, dia bohong atau dia seorang Gurkha," kata Marshal Sam, seperti dikutip Gurkha Welfare Trust.

Brigade Gurkha merupakan organisasi tempur yang beragam mencakup elemen tempur, dukungan tempur, dan dukungan layanan tempur.

Dalam Brigade Gurkha terdapat tiga batalyon. Di antaranya brigade di Brunei, brigade serangan udara di Inggris, dan batalion infanteri khusus.

Pada Agustus lalu, pensiunan tentara Gurkha mengeluh bahwa Inggris mengeksploitasi mereka dan memberi upah rendah.

Apakah hari ini pasukan Gurkha bentukan Kerajaan Inggris masih ada?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pada 19 September lalu, brigade Gurkha yang direkrut dari Nepal turut berperan dalam prosesi pemakaman Ratu Elizabeth II.

Mereka memimpin salah satu prosesi parade pemakaman. Ketika itu, merek bergabung dengan resimen Skotlandia dan Irlandia serta 200 musisi Angkatan Udara Inggris.

Para tentara Gurkha juga memimpin iring-iringan pasukan pembawa peti di akhir pemakaman kenegaraan, tepatnya setelah ibadah di Westminster Abbey.

Usai kebaktian, peti diarak melalui Westminster Arch menuju tempat peristirahatan terakhir ratu, demikian dikutip AFP.

Pasukan Gurkha dan musisi Angkatan Udara akan berada di barisan depan. Di belakang pasukan Gurkha, berjajar pasukan Angkatan Laut yang membawa peti ratu.

Selain di Inggris, tentara Gurkha masih ada di India dan Brunei Darussalam.

Di Brunei, Gurkha bahkan punya peran saat negara ini memperoleh kemerdekaan dari Inggris pada 1984.

Perdana Menteri Malaysia pada 1963, Abdel Rahman, memiliki gagasan untuk menyatukan Borneo dengan Federasi Malaysia. Brunei, ketika itu masih tergabung di federasi ini.

Namun, hal itu tak sesuai rencana. Presiden pertama Indonesia, Soekarno, menganggap seluruh Pulau Kalimantan adalah milik Indonesia. Ia juga bertekad berebut wilayah di bagian utara.

Politikus Brunei, Sheikh Azahari, memprakarsai pemberontakan melawan usulan keanggotaan Federasi Malaysia pada Desember 1962. Ia sempat menempuh pendidikan di Jawa dan pernah membantu Indonesia melawan Belanda.

Namun, pemberontakan itu dibatalkan karena pasukannya tak terlatih. Azahari lalu melarikan diri ke Manila.

Kemudian pada Mei 1963, brigade Gurkha Rifles berhasil menangkap komandan Azahari, Yassin Affendi dan pengawalnya. Namun, bentrokan pasukan sekutu Inggris dan Tentara Indonesia meningkat.

Lanjut baca di halaman berikutnya...

Batalion Gurkha memainkan peran penting dalam pertempuran. Mereka sampai diganjar penghargaan Victoria Cross karena keberaniannya dalam pertempuran Bau pada 1965.

Sultan Brunei pada saat itu, Omar Ali Saifuddien III, menunjukkan rasa terima kasihnya dengan menyelamatkan Batalyon 2 Senapan Sirmoor, batalyon infanteri Gurkha, demikian dikutip Asia Times.

Sejak saat itu, tentara Gurkha ditempatkan di Brunei.

Kemudian pada 1974, Gurkha Reserve Unit (GRU) terbentuk. Hingga kini, tercatat ada 2.000 personel Gurkha.

Anggota GRU merupakan semua veteran Angkatan Darat Inggris. Tugas mereka yakni untuk melindungi sultan, Keluarga Kerajaan, dan instalasi minyak utama.

Selain itu, mereka bekerja sebagai unit pasukan khusus langsung di bawah komando Sultan Brunei.

Tentara Gurkha di Brunei berada di bawah naungan Kementerian Dalam Negeri Brunei.

Tentara Gurkha juga tersebar di India. Pada 2020, ada sekitar 32.000 tentara yang bertugas di 40 batalyon di bawah tujuh resimen Gurkha.

Dari total resimen itu, Gurkha Rifles ke-1, ke-3, ke-4, ke-5, ke-8, ke-9 dan ke-11 bertugas di bawah Angkatan Darat India.

Jumlah mereka di masing-masing resimen sekitar 800 personel.

Sementara itu, Gurkha Rifles ke-2, ke-6, ke-7 dan ke-10 ada di Angkatan Darat Inggris.

Keberadaan tentara Gurkha di India tak lepas dari Perjanjian Tripartit Inggris-India-Nepal yang ditandatangani 1947.

Kesepakatan itu berisi soal hak-hak Gurkha yang direkrut dalam dinas militer Inggris dan India. Dalam perjanjian itu pula, enam resimen Gurkha yang saat itu menjadi bagian British Indian Army, menjadi tentara India.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Artikel `Foto` belum tersedia

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Geng Pasukan Naga Hitam

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Offenbar hast du diese Funktion zu schnell genutzt. Du wurdest vorübergehend von der Nutzung dieser Funktion blockiert.

Inggris memiliki pasukan 'jagal' yang dikenal menakutkan, Gurkha Rifles. Kerajaan merekrut mereka dari wilayah Gurkha, Nepal.

Gurkha merupakan pasukan dari Nepal yang direkrut Angkatan Darat Inggris. Mereka tercatat menjadi tentara selama 200 tahun terakhir.

Untuk menjadi bagian Gurkha juga disebut tak mudah, bahkan dilaporkan sebagai salah satu yang terberat di dunia. Seleksi masuk meliputi latihan kekuatan fisik dengan membawa 25 kilogram pasir sembari berlari di jalur curam 4,2 kilometer.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Nama Gurkha sendiri berasal dari kota perbukitan Gorkha di Nepal Tengah, tempat kerajaan Nepal berkembang.

Pasukan ini dikenal tak takut dalam pertempuran, loyal, dan profesional demikian dikutip Gurkha Welfare Trust.

Selain itu, Gurkha juga terkenal karena punya kukri, senjata nasional Nepal yang bisa digunakan sebagai alat kerja.

Kukri adalah pisau lengkung 18 inci ini digunakan untuk memotong kayu dan memotong rumput. Senjata ini juga biasa dipakai untuk upacara, dan sebagai persembahkan Tuhan, demikian dikutip Gurkha Stories.

Selain itu, menurut legenda jika seorang Gurkha mengambil kukri dalam keadaan marah, pisau ini harus 'mengisap' darah.